Ia mengatakan hanya membantu Satpolairud dalam penyidikan karena ketebatasan personil. "Coba tanya ke Satpolairlah mengenai KM Drake Anson itu,” elak Dody.
Sementara, Kapolres Sibolga AKBP Taryono tidak berhasil dikonfirmasi. “Silahkan ke Kasat ajalah. Bapak Kapolres lagi sibuk,” ujar staf kapolres.
Baca Juga:
MSPI Desak Kapolda Tangkap Dirut PT Cahaya Budi Makmur
Pantauan wartawan, ada kejanggalan proses penyidikan karena ada sejumlah orang yang tidak dijadikan tersangka oleh penydik.
Ada dugaan konspirasi antara penyidik dan jaksa peneliti untuk menyelamatkan sejumlah nama pengusaha.
Salah satu contoh, saat konfrensi pers, Kapolres Taryono jelas mengatakan bahwa di PT ASSA diambil solar sebanyak 48 ton didatangkan dari medan oleh WG berdasarkan pesanan BD, Dirut PT Cahaya Budi Makmur dari Jakarta melalui perantara ST.
Baca Juga:
Dakwaan JPU Dianggap tidak Serius, Hakim PN Sibolga Lepaskan Lima ABK KM Cahaya Budi Makmur
Kapolres menambahakan, WG memberikan harga BBM tersebut Rp9.500 per liter kemudian oleh ST dijual Rp10.200 per liter ke BD.
Demikian juga tersangka dari tangkahan gudang Rustam, tidak ada yang dijadikan tersangka oleh penyidik.
“Semua kita buka Bang! Kita tidak berani main-main dalam penyidikan ini,” kata Dody.