Pantauan Metrojakartanews.id di lokasi, Box Culpert dipenuhi air. Namun, kuli mengaku tidak mengetaui sumber airnya. " Enggak tau tuh Mas airnya darimana. Mungkin dari dinding atau lantai coran ada yang bocor," ungkapnya.
Project Manager, Ari mengatakan bahwa air berasal dari hujan. "Box Culpert sudah nyambung dan pompa lagi dipakai di depan, nanti kalau mau instal di dewatering," ujarnya lewat pesan whatsapp kepada wartawan, Sabtu (2/12/2023).
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Sementara, mengenai pekerjaan yang belum selesai, Ari mengatakan berusaha menyelesaikannya
Pegiat anti korupsi, Hobbin Marpaung mengatakan bahwa terkait proyek, harus dijelaskan secara rinci dan detail oleh Kuasa Pengguna Aggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai penanggung jawab anggaran.
"Tidak boleh main-main karena itu uang rakyat. Kan ada DP 20 persen dari KPA, jangan sampai dana yang dicairkan ditempatkan tidak tepat sasaran sehingga proyek negara terbengkalai," tegasnya, Kamis (28/12/2023).
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Hobbin menyebut sangat mendukung program Dirjend Cipta Karya untuk kepentingan masyarakat. Karena, katanya, ruang interaksi di jakarta sangat terbatas.
Sepengetahuannya, kawasan hutan Kota Kemayoran lumayan luas tetapi karena ada bau lumpur di danau sehingga warga jarang berkunjung. Namun jika proyek sudah rampung dikerjakan dan pompa berjalan menyedot air lumpur menjadi bersih, diyakini bahwa warga dan wisatawan semakin banyak berkunjung.
Sesuai informasi yang diperoleh, proyek terbengkalai berbulan-bulan, padahal DP sudah dicairkan.