Poster mengaku bahwa pihakny telah menyampaikan sanggahan kepada Pokja B dan tembusan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kepala Inspektorat DKI Jakarta.
Namun, lanjutnya, Pokja B tetap memenangkan PT Putra Parsuratan Karya Utama dengan penawaran tertinggi 98.13% sebesar Rp. 4.474.286.601.07,-
Baca Juga:
Pasar Inpres Senen Blok VI Segera Dibangun
"Sementara penawaran kami adalah 80 % sebesar Rp. 3.647.515.680,00,- maka patut diduga ada unsur KKN," pungkas Poster.
Saat wartawan metrojakarta.news melakukan investigasi ke lokasi proyek di Jl. Bungur Besar, Senen, Jakarta Pusat, para pekerja tidak memakai tenaga personel konstruksi K3.
Salah satu pekerja dan mengaku sebagai petugas K3, Surya mengatakan bahwa para kuli setiap pagi memakai sepatu boot, baju dan topi proyek. "Tetapi karena panas, mereka tidak memakainya, Mas," ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/8)/2023).
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Surya mengaku, setiap hari ada dua konsultan yang hadir, Ajad dan Aris. "Kalau Project Manager (PM) namanya Pak Dwi, teapi jarang datang, Mas. Kalau ngak salah baru 3 kali datang, mungkin sibuk di proyek lain, mas," akunya.
Ketua LSM Jaringan Masyarakat Anti Korupsi, Hobbin Marpaung, mengatakan telah lama mengetahui informasi. "Kita sudah menyampaikan surat klarifikasi ke Pokja B, namun sampai saat ini belum ada jawaban," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Pejaten, Jaksel.
Hobbin menyebut, unsur dugaan indikasi KKN oleh Pokja B sangat jelas karena hasil evaluasi pembukaan penawaran ada 16 peserta yang memasukkan SPH.