"Kita sudah minta lagi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi ketika sudah 3.000 pasien nakesnya sudah tersedia," ujar Mintoro.
Banyak Kluster Sekolah, tapi PTM 100 Persen Jalan Terus Di tengah makin gawatnya pandemi di ibu kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan 100 persen siswa. Padahal, sudah banyak siswa dan pengajar yang terpapar Covid-19.
Baca Juga:
Kerap Disangka Flu Ringan, Ini Tanda-tanda Omicron BA.4-BA.5
Hingga Selasa (18/1/2022), jumlah sekolah yang ditutup sementara karena ada temuan kasus positif bertambah menjadi 43 sekolah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, dari 43 sekolah itu, ada 67 peserta didik, 3 tenaga kependidikan, dan 2 pendidik yang terpapar Covid-19.Sehingga total ada 72 orang yang terpapar virus korona jenis baru penyebab Covi-19 dari 43 sekolah itu.
Sesuai regulasi, apabila ada temuan kasus positif di sekolah, sekolah tersebut ditutup sementara. Dari 43 sekolah itu, yang sudah selesai masa penutupan sementara sebanyak 28 sekolah. Sisanya, 15 sekolah masih ditutup.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Waspadai Kasus Omicron B1.4 dan BA.5 di Indonesia
Riza juga menegaskan, di tiap sekolah rata-rata hanya ditemukan 1-2 kasus Covid-19. Rendahnya angka kasus Covid-19 di setiap sekolah, kata Riza, menandakan kasus bukan ditularkan dari proses belajar tatap muka.
"Itu artinya penularan tidak terjadi di sekolah, (terjadi) di rumah atau di perjalanan," ucap dia.
Sejauh ini belum ada evaluasi bahwa PTM 100 persen akan dihentikan. Pemprov DKI baru akan menghentikan PTM 100 persen jika status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) naik ke level 3.