Menurut Rudy, pihaknya bersama sejumlah aktivis sedang berupaya membuka ruang dialog dengan Rektor baru.
“Kami yakin Rektor baru mau mendengarkan aspirasi kami, apalagi beliau kan pakar komunikasi. Sehingga kami yakin beliau mau berdialog dengan kami untuk mencari solusi terbaik,” pungkas Rudy.
Baca Juga:
Bukti Perundungan Dokter Aulia Diserahkan Menkes Budi ke Polisi
Mendapat Dukungan Aktifis
Dalam rilis, dijelaskan, dukungan dan simpati terhadap Girigahana mengalir dari banyak aktivis, baik dari dalam maupun luar kampus aktifis UPN VJ. Akun media sosial mereka dipenuhi ucapan dukungan diantaranya dari Unila, Unsahid, UPN Jogjakarta, UPN Surabaya dan sebagainya.
“Girigahana sudah puluhan tahun ikut andil dalam membesarkan nama UPN VJ. Kalau ada 1-2 anggotanya yang dianggap salah, ya jangan organisasinya yang dibubarkan. Harusnya kan dibina, dan bukan malah dibinasakan,” ucap Ayek, mantan aktifis Teater UPN VJ.
Baca Juga:
Dianggap Ingkar Janji, Khenoki Waruwu Dicopot sebagai Ketua MPO PP Nias Barat
“Pembubaran sebuah organisasi mahasiswa yang bertujuan menyalurkan hobi dan kreatifitas mahasiswa, bukan suatu hal yang bijak. Kalau ini dibiarkan, bisa berdampak buruk pada berkehidupan di kampus,” tegas Ichwan Basir, mantan aktifis Lembaga Pers Mahasiwa “ASPIRASI”, UPN VJ.
“Organisasi pecinta alam adalah tempat mencetak mahasiswa mandiri, berkarakter dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. sehingga kami menolak keras pembubaran Girigahana,” ucap Blonky, aktivis Wapalapa Universitas Pakuan, Bogor.
“Kami prihatin atas keputusan pembubaran itu, dan berharap rektorat membuka ruang dialog. Karena kader-kader Girigahana telah ikut berperan dalam perkembangan olah raga arung jeram dan panjat tebing di Indonesia, “ kata Sekjen PB Federasi Arung Jeram Indonesia, Hendry Wijaya. [stp]