METROJAKARTA.WAHANANEWS.CO - Wahyu Andre, seorang warga yang memiliki rumah di kawasan Jakarta Garden City, berbagi pengalamannya bahwa tinggal di kompleks mewah tidak selalu menjamin ketenangan hidup di Jakarta.
Wahyu membeli rumah dengan tujuan investasi masa tua, harapannya harga jual bisa lebih tinggi ketika dia menjual kembali harta tidak bergerak itu.
Baca Juga:
Sampah di Gerbong Kereta, Cermin Buram Pengelolaan Limbah di Indonesia
Wahyu membeli rumah di Jakarta Garden City pada 2018 lalu. Lokasi kompleks mewah ini beralamat di Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, tidak jauh dari AEON Mall JGC.
Awal-awal dia merasa tenang-tenang saja tinggal di kompleks itu, sebab fasilitas lengkap sudah langsung dia dapatkan ketika membelinya.
Lambat laun perasaan gusar menghampiri Wahyu dan masyarakat di cluster Jakarta Garden City. Dia mengatakan sudah ditampar perasaan tidak nyaman selama dua kali.
Baca Juga:
Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Kolaborasi Menuju Indonesia Bebas Sampah
Pertama lokasi perumahan itu berdekatan dengan TPU Rorotan yang menjadi tempat pemakaman massal jenazah Covid-19. Teranyar bau busuk akibat kehadiran Refuse Derived Fuel atau RDF Plant Jakarta.
“Kami beli rumah mahal-mahal, hampir Rp 2 miliar. Tujuannya untuk investasi dan mencari tempat tinggal yang nyaman. Tapi kalau begini kan sama saja. Apalagi itu RDF Plant Jakarta proyek pemerintah, mau mengadukan keluh-kesah akan susah,” ucap Wahyu yang menjabat sebagai Pengurus RT 18 RW 14, Jakarta Garden City, dilansir Tempo.co, Selasa (11/2/2025).
Dia membuktikan sendiri kalau harga rumah bisa anjlok tergantung kondisi lingkungannya. Dia pernah mencoba menjual rumah itu ke bank.