Metrojakartanews.id | Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan saat ini jumlah testing Covid-19 di Ibu Kota masih kalah cepat dengan penambahan kasus. Padahal, jumlah testing di Jakarta sudah cukup tinggi.
Anies mengklaim bahwa angka testing PCR di Jakarta mencapai kisaran 35 hingga 40 kali lipat dari standar WHO. Meski angka tes cukup tinggi, positivity rate di Jakarta dalam satu pekan terakhir sudah mencapai angka 22,6 persen.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Ini jauh di atas rekomendasi WHO yang dikatakan aman yaitu 5 persen. Artinya jumlah tes yang tinggi masih kalah cepat dengan pertambahan kasusnya, demikian pula dengan tracingnya," ujar Anies dalam sebuah video yang ia unggah di akun Instagram, @aniesbaswedan (8/2).
Oleh karena itu, menurut Anies, harus ada intervensi yang dilakukan untuk mencegah penularan semakin meluas.
Pemerintah pusat, kata dia, pada akhirnya sudah menetapkan Jakarta naik ke level 3 dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Dengan PPKM Level 3, ada sejumlah pembatasan, baik di perkantoran, sekolah, maupun tempat-tempat umum lainnya.
"Karena itu kantor non-esensial diharapkan kembali menerapkan WFH dan hanya 25 persen yang bekerja dari kantor. Sekolah sudah ditetapkan 50 persen PTM dan orang tua diberi kebebasan untuk memilih apakah anaknya ikut sekolah atau anaknya belajar dari rumah," ujar Anies.
"Juga tempat tempat publik dikurangi kapasitasnya. Jadi ke depan kita akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di semua tempat. Utamanya penggunaan masker dan check-in PeduliLindungi di tempat umum," paparnya menambahkan.