MetroJakartaNews.id | Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Timur diduga tidak becus mengawasi tempat hiburan yang beroperasi hingga pagi hari, salah satunya Cafe Aek Nauli di Jl. Pemuda No. 63, Pulogadung.
Pasalnya, akibat lemahya pengawasan, belum lama ini terjadi keributan antara karyawan dan pengunjung cafe pada dini hari sekitar Pukul 03.30 WIB, yang berujung pada pelaporan ke Polres Metro Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga:
Diduga Kadis Pariwisata DKI Jakarta Lindungi Cafe Aek Nauli
Bahkan beredar rumor kalau Sudin Parekraf Jakarta Timur menerima upeti dari pemilik cafe. Namun hal itu dibantah Kasie Pengawasan, Ukar Saputra.
"Hati-hati kalau bicara, untuk menindak juga tidak sembarangan harus ada dukungan dan data yang bisa dipertanggungjawabkan dan kita sudah memanggil yang bersangkutan," jawabnya kepada awak media lewat whatsapp, Selasa (11/10/2022).
Sementara, Ketua LSM Jamak, Hobbin SE, mengatakan Kasudin Parekraf dan Satpol PP harus melakukan pengawasan melekat sesuai Pergub No. 18 tahun 2018 tentang Tanda Daftar Usaha Parawisata.
Baca Juga:
Pernah Ditutup Pemerintah, Bukti Cafe Aek Nauli Bandel
"Dalam aturan itu, kan sudah jelas ada aturan mainnya. Buka jam berapa dan tutup jam berapa, sudah diatur," kata Hobbin di kantornya, Selasa (11/10/2022).
Selain itu, kata Hobbin, ada juga larangan narkoba, minuman beralkohol diedarkan di cafe atau tempat hiburan malam.
"Jadi Sudin Parekraf harus melakukan pengawasan dan tentu ada konsekuensi sanksi yang diberikan kepada pengelola tempat hiburan jika melanggar, " tegas Hobbin.
Hobbin menambahkan, jika mengikuti aturan pergub, banyak yang harus diawasi. Mulai dari jumlah karyawan yang harus diketahui dinas tenaga kerja.
"Jadi kalau Kasie Pengawasan Sudin Parekraf Jakarta Timur mengatakan harus ada dukungan data dan seterusnya, itu tugas mereka," pungkas Hobbin.
Menurut informasi dari salah seorang warga, dulunya, Aek Nauli, hanya cafe. Namun, sekarang sdh ada restorannya. "Apakah resto sengaja dibuat agar cafe bisa bebas buka," tanya warga.
Warga juga mempertanyakan jam operasional cafe karena keributan antara karyawan dan pengunjung terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.
Sebelumnya, Cafe Aek Nauki pernah ditutup Pemprov DKI Jakarta karena bandel dan nekad buka pada pandemi covid-19. Sejumlah mahasiswa juga pernah demo menuntut cafe ditutup karena akan merusak moral generasi muda.
Kepala Satpol PP Jakarta timur belum berhasil dikonfirmasi oleh awak media. [stp]