Metrojakartanews.id | Pengerjaan bagian turap pada proyek normalisasi/restorasi sungai kali Ciliwung hilir, sisi Pasar Baru Jakarta Pusat, sepertinya hanya proyek ABS alias asal bapak senang.
Proyek yang dikerjakan oleh 3 perusahaan (KSO), diduga tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB) dan asal jadi.
Baca Juga:
Izin Bangunan 6 Lt di Pemukiman Warga Gondangdia Dipertanyakan
Dari hasil pengamatan awak media di lokasi, pengecoran turap terlihat tidak sempurna, tidak memakai vibrator. Sudah pasti kekuatan mutu beton tidak maksimal karena coran tidak akan bisa padat. Akibatnya banyak coran beton yang berlobang lobang, dan kemudian dilakukan tambal sulam dengan semen adukan manual.
Tulangan besi beton juga diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya. Terlihat jarak antara tulangan besi beton sangat jauh, berkisar antara 30 sampai dengan 32 cm.
Tulangan besi beton pun banyak yang muncul atau terlihat setelah dilakukan pengecoran, hal ini di sebabkan karena ketebalan coran beton diduga tidak sesuai RAB dan ketebalannyapun tidak merata, sehingga harus di bobok untuk merapikan besi beton yang terlihat diatas coran turap.
Baca Juga:
Waktu Pelaksanaan Tersisa 17 Hari, Progres Proyek Turap Kali Baru Cijantung Masih 40%
Saat pengecoran, pelaksana dan konsultan pengawas juga tidak ada terlihat di lapangan.
Menurut pengakuan pekerja, pelaksana proyek dan konsultan pengawas jarang berada di lapangan. "Kalau datang pun hanya sebentar," ungkap pekerja yang tidak ingin namanya disebut.
Saat dikonfirmasi lewat whatsaap, Kepala Dinas SDA, Yusmada, memilih bungkam. Diduga Yusmada takut menegur para rekanan, walaupun pekerjaannya diduga tidak sesuai RAB.
Pengerjaan normalisasi/naturalisasi kali Ciliwung hilir sisi Pasar Baru dikerjakan dengan kerjasama operasi (KSO) yakni, PT. Pitaco Mitraperkasa, PT. Brahmakerta Adiwira, PT. Dayacipta Dian Rencana, yang ketiganya beralamat di Ruko Megagrosir Cempaka Mas, Jl. Letjen Suprapto Blok B No.9, Jakarta Pusat. [stp]