MetroJakartaNews.id | Program pengelolaan sumber daya air dalam rangka normalisasi/restorasi sungai di Jakarta nampaknya tidak ada keseriusan, seperti halnya pengerjaan proyek Peningkatan Kapasitas Kali Ciliwung Hilir Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Jarak antara tulangan besi beton sangat jauh, berkisar antara 30 cm hingga 32 cm.
Baca Juga:
Volunteer PLN Beraksi: Wujudkan Ciliwung Bersih
Proyek yang dikerjakan oleh tiga perusahaan (KSO) terkesan dikerjakan asal asalan, tidak sesuai spesifikasi dan diduga sarat korupsi.
Ketiga perusahaan tersebut adalah, PT. Pitaco Mitraperkasa, PT. Brahmakerta Adiwira, PT. Dayacipta Dian Rencana, yang beralamat di Ruko Megagrosir Cempaka Mas, Jl. Letjen Suprapto Blok B No.9, Jakarta Pusat.
Dari hasil pengamatan awak media, pengerjaan sitepile yang belum rampung. Sementara untuk pengecoran turap Kali Ciliwung pun terlihat tidak sempurna, banyak coran beton yang kembali di bongkar dan berlobang lobang, sehingga harus ditambal sulam.
Baca Juga:
Warga Jakarta Sampaikan Kesan dan Harapan Atas Kehadiran Sodetan Ciliwung
Dugaan korupsi terlihat dari pemasangan tulangan besi beton yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
Terlihat jarak antara tulangan besi beton sangat jauh, berkisar antara 30 cm hingga 32 cm.
Ditemukan juga, saat pengecoran tidak menggunakan alat vibrator untuk memadatkan coran beton yang menmbuat mutu beton turap tidak maksimal karena tidak padat.
Menurut pengakuan pekerja, pelaksana proyek dan konsultan pengawas pun tidak ada di lapangan, bahkan saat pengecoran. Sehingga tidak ada yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan apa benar dikerjakan sesuai spesifikasi atau tidak.
Saat dikonfirmasi ke kantor proyek, ternyata pelaksanaan dan proyek manager tidak berada di kantor proyek. Salah seorang pegawai kantor menyatakan bahwa proyek manager ataupun pelaksanaan belum ada masuk kantor. [stp]