Metrojakartanews.id | Pertemuan Presidensi G20 diharapkan melahirkan kebijakan strategis dan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan meredakan gejolak perang Rusia VS Ukraina.
Hal itu disampaikan President of Global Profsis Center Jakarta, Prof. Dr. Sihol Situngkir menanggapi G20 yang diadakan di Bali.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Sinergi dan Kolaborasi Jaga Stabilitas Ekonomi serta Transformasi Nasional
Dia menyampaikan bahwa President of Global Profsis Center Jakarta, sejak terbentuk 5 Februari 2019, selalu aktif melakukan kajian atau telaahan berbagai bidang ekonomi dan kesejahteraan serta strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju di usia 100 tahun Indonesia merdeka, tahun 2045 yang akan datang.
Dalam analisis pribadinya dalam narasi Bahasa Inggris, SDM unggul telah dan akan menjadi syarat pengungkit (leverage) kebangkitan Indonesia menjadi negara maju. SDM unggul (human resources champion) model Prof Dave Ulrich tetap relevan sebagai referensi penting guna memacu perwujudan SDM unggul saat ini dan masa mendatang.
Indonesia yang memiliki bonus demografi mesti memanfaatkan momentum ini dengan baik.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Hadiri KTT G20 di Rio de Janeiro
Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dengan visi, misi dan tujuan yang jelas telah mengantarkan sejumlah kebijakan stratejik untuk membawa Indonesia menjadi negara maju antara lain: pembangunan infrastruktur, pemerataan pembangunan, hilirisasi pembangunan industri dan penggunaan produk dalam negeri.
Prof Sihol berpendapat, dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang bersikap berani, telah membuat sejumlah kebijakan strategis untuk kedaulatan ekonomi Indonesia dan kenyataannya terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terjaga dengan baik.
Jokowi yang terpilih sebagai Presidensi G20 di Riyadh Summit 2020 dan serah terima sebagai Presidensi G20 dilakukan di akhir KTT Roma 30-31 Oktober 2021.