Karena itu, Arifin juga meminta jajaran kelurahan untuk membuat spanduk larangan parkir di sejumlah titik rawan sebagai bagian dari sosialisasi kegiatan
"Operasi bisa saja dilakukan sore atau malam hari sesuai dengan pemetaan kerawanan parkir liar yang kami dapat," tegasnya.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Pusat Gelar Razia Parkir Liar dan Preman di Jakpus
Selain berjanji menindak tegas parkir liar dan para preman parkir, Arifin juga meminta jajarannya untuk menjaga integritas, kejujuran, dan jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara sehingga tidak akan bermain mata dengan pelaku parkir liar. Jika ada yang kedapatan melanggar, akan langsung dinindak.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar mengatakan, kegiatan apel Bulan Tertib Parkir Jakarta Pusat melibatkan sebanyak 1.334 personel gabungan. Setelah pelaksanaan apel, Wildan mengaku membagi petugas ke sejumlah grup untuk melakukan penyisiran titik rawan parkir liar.
"Petugas yang sudah dibuat group itu akan lakukan penyisiran sesuai lokasi pemetaan. Operasi ini akan terus kita laksanakan hingga 12 Maret mendatang," tandasnya.
Baca Juga:
Kasudin Perhubungan Jakarta Pusat Minta Jurnalis Beri Kritik Membangun
Tidak menunggu lama, setelah apel, petugas gabungan langsung menyasar ke sejumlah lokasi. Di Pasar Baru dan Mangga Dua petugas berhasil diamankan 25 kendaraan roda dua yang parkir tidak pada tempatnya.
Sedangkan di Jl. Kramat Raya dan Jl. Salemba Raya, selain menindak, petugas gabungan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pemilik kendaraan yang mengokupasi trotoar dan badan jalan. Pada kedua lokasi, 19 motor terjaring operasi cabut pentil dan 13 pedagang kaki lima (PKL) dihimbau dan diberi peringatan agar tidak lagi berjualan di trotoar.
[Editor : Sahala Pangaribuan]