Adapun, pembangunan GID 150 kV Teluk Naga II yang berlokasi di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang ini merupakan GID kedua yang dibangun oleh PLN UIP JBB dengan menggunakan teknologi terbaru.
Octavianus menjelaskan, perbedaan Gardu Induk (GI) Konvensional dan GID ini terletak pada sistem kontrol switchyard serta penggunaan teknologi fiber optic untuk kontrol peralatan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Selain itu, di satu sisi dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut, serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik electrical shock). Karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal.
Di sisi lain, SUTT 150 kV Teluk Naga II - Inc. (Teluk Naga - PLTU Lontar) dibangun dengan memotong jalur eksisting SUTT 150 kV PLTU Lontar – Teluk Naga, yang terbentang dari Desa Pangkalan, Teluknaga sampai dengan Desa Salembaran Jaya, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
“Untuk mempercepat pengadaan material, pembangunan transmisi ini memanfaatkan material PDP berupa 4 set tower tipe lattice 4 sirkit. Lahan yang tersedia untuk tapak tower berupa tanah lunak sehingga transmisi ini dibangun dengan menggunakan pondasi borepile,” ujar Octavianus.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Sejumlah tantangan juga timbul dalam pengerjaan infrastruktur kelistrikan ini. Namun dengan komitmen PLN yang gigih, perseroan berhasil merampungkan pembangunan kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini.
Tantangan yang dihadapi selama proses pembangunan SUTT 150 kV Teluk Naga II - Inc. (Teluk Naga - PLTU Lontar) ini di antaranya akses menuju lokasi pembangunan yang berupa rawa sehingga tidak dapat dilalui menggunakan kendaraan roda empat.
Selain itu, tantangan yang dihadapi dari segi teknik adalah kala mendesign tower ke gantry gardu induk. Di mana perlu perhitungan yang lebih kompleks terkait jarak bebas antar konduktor.