Menurut hitungan baru Bank Dunia, setidaknya ada 13 juta warga Indonesia yang turun kelas dari kelas berpenghasilan menengah ke bawah ke kelompok miskin. Jumlah warga miskin Indonesia meningkat menjadi 67 juta berdasarkan PPP 2017 dari 54 juta menurut PPP 2011.
Indonesia hanya kalah dari China yang kehilangan kelas menengah ke bawah sebanyak 18 juta.
Baca Juga:
Setara Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Jakarta Pusat US$50.000
Jika menggunakan batas kelas menengah ke atas, maka jumlah warga miskin Indonesia akan bertambah 27 juta menjadi 168 juta. Jumlah warga miskin di China bertambah 115 juta menjadi 348 juta.
Di wilayah Asia Pasifik Timur, jumlah masyarakat miskin akan bertambah 174 juta menjadi 654 juta jika menggunakan batas kelas menengah ke atas.
"Batas kelas menengah lebih relevan untuk wilayah Asia Timur Pasifik karena naiknya pendapatan mereka," tulis Bank Dunia dalam laporannya East Asia and The Pacific Economic Update October 2022.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Garis kemiskinan untuk menentukan kelas menengah diambil dengan menggunakan median dari garis kemiskinan negara berpenghasilan menengah ke bawah dan menengah ke atas.
Faktor paling penting dari perubahan ini adalah karena berubahnya tingkat harga di negara lain terutama Amerika Serikat.
"Kenaikan harga akan membuat kemampuan daya beli berkurang dan meningkatkan angka kemiskinan," tulis Bank Dunia.