Kemudian, sampah plastik yang sudah bersih dan dipilah dan dicacah menjadi serpihan kecil menggunakan mesin pencacah. Lalu plastik ditabur ke cetakan dengan sesuai warna yang diinginkan, dengan takaran motif tertentu, sesuai desain yang sudah dibuat, kemudian dilebur dalam mesin pelebur pada suhu 180-250 derajat Celsius, tergantung jenis plastik.
"Waktunya 40 sampai 90 menit, tergantung jenis plastik. LDPE lebih cepat melebur, kemudian di-press menggunakan mesin hidrolik. Setelah plastik dingin, dilepas dari cetakan, dan dipotong-potong sesuai kebutuhan furniture atau produk yang dibuat," kata Arif.
Baca Juga:
Pemerintah DKI Jakarta Gratiskan Transportasi Publik Untuk Penumpang Wanita Dalam Rangka Hari Kartini
Arif mengatakan, salah satu tantangan dalam mendaur ulang sampah adalah memilah sampah plastik. Masyarakat masih perlu mendapatkan edukasi tentang jenis-jenis plastik sehingga mereka dapat memilihnya dari jumlah.
"Karena sebenarnya plastik apabila sudah dipilah sesuai kode tertentu semuanya bisa dimanfaatkan dengan teknologinya masing-masing, saat ini plastik masih tercampur, proses memilah dan pembersihan lumayan memakan waktu," kata Arif.
Arif mengatakan Wastgood sedang mengembangkan filamen atau benang dari plastik jenis PET atau botol kemasan air mineral untuk dibuat anyaman atau benang.
Baca Juga:
DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov Tegas Menagih Kewajiban Pengembang dan Berikan Sanksi
Saat ini Wastgood baru mencobanya dengan produk lampu gantung dan Rak yang dikombinasikan dengan papan plastik jenis HDPE atau LDPE.
"Ini kami pernah pamerkan di M Blok Design Week, produknya masih proses penyempurnaan, belum dijual banyak," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]