Metrojakartanews.id | PT KAI bakal menutup jalur perlintasan sebidang kereta api di Jl Bungur 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Sebelum penutupan resmi, PT KAI akan melakukan uji coba.
"Dari Kemenhub Direktorat Perkeretaapian mau melakukan uji coba penutupan di pintu perlintasan kereta, itu baru uji coba bukan ditutup, yang akan dilakukan 1 Februari," kata Asisten Perekonomian Pembangunan (Asekbang) Jakpus, Bakwan Ferizan Ginting, saat dihubungi, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga:
Enam Orang Tewas dalam Kecelakaan Mobil dengan Kereta Api di Deli Serdang
Ginting mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat. Dia mengatakan banyak masyarakat yang bertanya dampak dari penutupan tersebut.
"Kemarin sosialisasi ke masyarakat sebenarnya pasti mereka mempertanyakan seperti apa dampaknya, tapi ini kan belum bisa kita katakan secara jelas akan seperti apa. Ini nanti diuji coba dulu, seperti apa dampak yang terjadi sehingga dicarikan alternatifnya," katanya.
Evaluasi Uji Coba Penutupan Tiap Pekan
Baca Juga:
KAI Luncurkan Film Pendek Ruang Tunggu, Berceritera Ketertarikan Masyarakat Terhadap Transportasi Kereta Api
Selama uji coba tersebut, Ginting mengatakan akan ada evaluasi setiap pekan. Hal itu untuk memastikan dampak jika penutupan perlintasan sebidang sudah dilakukan.
"Setelah diuji coba, ini akan dievaluasi per minggunya, seperti apa dampaknya. Kalau seumpamanya untuk orang, motor, atau sepeda mungkin masih bisa lewat dulu, kecuali kendaraan mobil itu nanti dialihkan sesuai dengan jalur alternatif yang dibuatkan," katanya.
Perlintasan Sebidang di Kemayoran Akan Ditutup
Seperti diketahui, PT KAI rencananya akan menutup pintu perlintasan sebidang di Jl Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat. Penutupan tersebut ditargetkan dimulai Maret 2022.
Penutupan tersebut dikarenakan adanya pengembangan di Stasiun Manggarai. Hal ini menyebabkan volume perjalanan kereta api menjadi bertambah.
"Ada rencana fokus dari Manggarai ada pengembangan. Nanti di sana kereta lewat semuanya, maka operasi KRL akan berubah. Dampaknya akan ada frekuensi di perlintasan kereta api ini akan banyak," kata Kepala Daop 1 PT KAI, Suryawan, Senin (10/1). [jat]