MetroJakartaNews.id | Kibaran Sang Merah Putih mulai menghiasi setiap jalanan yang mengingatkan tentang sejarah bangsa, HUT Kemerdekaan RI.
Di pelosok desa ikut menyambut sebagai wujud syukur untuk melestarikan sejarah dan budaya yang telah lahir sebelum Indonesia bebas dari penjajah.
Baca Juga:
Rayakan HUT RI, Relawan BUMN di Jembrana Gelar Upacara dan Berbagai Kegiatan Sosial
Di balik hiruk pikuk perayaan HUT RI, selalu diikuti dengan berbagai perayaan, janganlah kita lupa menyelami makna yang lebih mendalam.
“Kita semua merupakan bagian dari bangsa yang harus selalu mengenang, menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban segenap jiwa dan raga untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dengan semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah,” kata Penasehat Berry Barita Purba, SH,.MH. pada rapat dalam rangka persiapan Seniman Toga Simamora (STS) menyambut HUT RI ke- 77, Rabu (3/8).
Menurutnya, STS punya peran sangat penting untuk melestarikan budaya dan adat sebagai jati diri.
Baca Juga:
Peringati HUT RI ke-79, Kajari Gunungsitoli Bacakan Amanat Jaksa Agung
Peringatan Hari Kemerdekaan berbeda dengan hari besar nasional lainnya. Bukan hanya ajang silaturahmi, memanfaatkan tanggal merah untuk liburan, atau hanya sekedar lomba-lomba.
Ada makna lebih dalam yang seharusnya kita gali dan menjadi pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada peringatan hari kemerdekaan setiap tahun.
STS sebagai agen perubahan harus mampu menginterpretasikan cita-cita luhur para pendiri bangsa dengan benar dengan terlebih dahulu paham akan nilai-nilai dasar seputar perjuangan yang kemudian harus diikuti dengan aksi nyata.
Menurutnya, Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 77 tahun ini mengusung tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”.,” menunjukkan bahwa semangat bangkit, bersinergi, harapan baik, pulih bersama, kuat, persatuan bangsa, dan percepatan, modal utama untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang untuk maju.
”Mari kita seluruh pengurus dan anggota Seniman Toga Simamora mewujudkan tekad tersebut dengan meningkatkan profesionalisme, kinerja, dan dedikasi di bidang Seni dan Budaya. Bahwa peran Seniman sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sebuah budaya,” ajak Berry.
Pelaku seniman, lanjutnya, memiliki kemampuan untuk mempopulerkan sebuah budaya. Karena itu harus diapresiasi, dicintai, dan dipergunakan seolah-oleh sebagai pegangan dan pedoman dalam bertindak dan berperilaku dalam masyarakat.
Sebaliknya, budaya yang tidak dipopulerkan oleh para seniman akan ditinggalkan untuk kemudian punah.
Peran STS sangatpenting untuk melestarikan, mencintai budaya dan adat khususnya adat dan budaya batak sebagai jati diri.
“Organisasi Seniman Toga Simamora merupakan pondasi yang kuat untuk melestarikan mengenalkan budaya batak kepada generasi muda kita ( Toga Simamora ). Komitmen bersama dari seluruh stakeholder tentu saja mencapai tujuan dalam mempertahankan sampai kepada generasi berikutnya,” ungkapnya.
Tampak hadir dalam rapat, Ketua Umum STS Rahmat Purba, Penasehat Nurhanudin Simamora (RAMBE ), Juara Purba, Robin Purba, dan Tohom Purba. [stp]