Metrojakartanews.id | Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak menganggap sepele Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya kian meluas.
Anies menekankan, meski memiliki gejala ringan, tetapi varian tersebut tetap berisiko terutama bagi warga lanjut usia (lansia).
Baca Juga:
PKS Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jika Kalah Pilpres
"Mungkin kita semua sudah lelah, masalahnya virusnya tidak pernah lelah. Gejala Omicron ringan, tapi jangan dianggap sepele," ujar Anies, dalam acara Tabligh Akbar dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta Islamic Center (JIC), Minggu (30/1/2022).
"Semuanya tetap berisiko, khususnya untuk orang tua, tetap waspada. Jangan main-main dengan Omicron," tutur dia.
Anies pun mengajak masyarakat, termasuk para jemaah yang hadir, untuk selalu taat protokol kesehatan. Sebab, kata dia, protokol kesehatan sangat dibutuhkan pada masa pendemi ini demi kepentingan bersama.
Baca Juga:
Habiburokhman Tuding Balik Mahfud MD Terkait Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta
"Mari tetap jaga protokol kesehatan bersama-sama, demi kepentingan bersama," kata dia.
Pada kesempatan itu, Anies juga mengapresiasi ketertiban jemaah yang hadir di JIC dari Majelis Taklim Daarut Taqwa. Apalagi, kata dia, JIC sudah hampir dua tahun kosong tanpa ada kegiatan seperti tabligh akbar atau pengajian.
Menurut dia, majelis taklim tersebut merupakan yang pertama kali mengisi JIC pada masa pandemi ini.
"Ini pertama kali saya hadir dan ibu-ibu berbaris lurus ke belakang dengan rapi. Di tempat lain tidak bisa seperti ini, ini luar biasa," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada Minggu (30/1/2022), tercatat ada 2.892 kasus varian Omicron. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.581 kasus karena pelaku perjalanan luar negeri dan 1.311 kasus transmisi lokal.
Dalam sepekan terakhir, terdapat peningkatan kasus yang signifikan.
Pada 24 Januari tercatat ada 1.583 kasus varian Omicron. Jumlah ini bertambah menjadi 1.697 kasus sehari berikutnya.
Kemudian pada 26 Januari, Dinas Kesehatan mencatat ada 1.922 kasus varian Omicron, 27 Januari menjadi 2.404 kasus, dan 28 serta 29 Januari sebanyak 2.525 kasus. [jat]