Dalam penelusuran bersama tim, Kampanye mengaku mendapat informasi dari sejumlah warga sekitar yang menyebut ada dugaan pegerjaan konstruksi saluran tidak menggunakan lantai kerja.
"Sewaktu mengerjakan proyek terkesan tergesa-gesa menutupi kekurangan yang terjadi," paparnya.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Selain itu, pengawasan pelaksanaan proyek disebut sangat lemah. Konsultan pengawas serta pengawas internal dari Sudin SDA Jakarta Timur diduga jarang ada di lokasi proyek. Sehingga pelaksana leluasa bekerja sesuai kemauannya.
Kampanye pun mendesak proyek agar segera dibongkar ulang. "Proyek yang telah selesai dilaksanakan PT. Putra Sangul Mas
itu layak dibongkar kembali," tegas Kampanye.
Baca Juga:
Diguyur Hujan, Bangunan Warga di Duren Sawit Jaktim Diterjang Longsor
Ia juga menduga tidak semua pasir urug di pasang pada bantalan uditch. "Padahal, dalam spek e katalog, (pasir) harus dipasang 5 cm," pungkas Kampanye.
Beredar juga informasi bahwa ada dugaan praktek monopoli penunjukan satu merk precast uditch di Sudin SDA Jakarta Timur. "Semua proyek uditch harus satu merk," ujar sumber yang tidak mau namanya disebut di berita.
Penunjukan merk, kata sumber, diduga atas perintah oknum pejabat Sudin SDA Jakarta Timur.