Metrojakartanews.id | Pekerjaan konstruksi saluran Kavling DKI Cipayung senilai Rp1,9 Miliar dipertanyakan sejumlah kalangan. Ada indikasi pembangunan saluran tidak sesuai spesifikasi.
Salah seorang warga, Gultom, mengatakan ada dugaan pembangunan konstruksi saluran tidak menggunakan lantai kerja.
Sebab, katanya, boleh dilihat sewaktu mengerjakan proyek terkesan tergesa-gesa menutupi kekurangan yang terjadi.
Baca Juga:
Walikota Jaktim Lakukan Penataan Taman dalam Rangka HUT Jakarta ke-498 dan HUT RI ke-80
Selain itu, pengawasan pelaksanaan proyek lemah karena tidak memasang pasir urug setebal 5 cm.
Menurut ketua LSM Lembaga Monitoring Demokrat Indonesia (LMDI), Hottua Harianja, pekerjaan yang telah dilaksanakan PT. Varas Ratubadis Prambanan itu layak dibongkar kembali.
"Kalau dilihat dari pelaksanaan kerja di lapangan, proyek tersebut layak dibongkar kembali karena diduga tidak semua pasir urug di pasang bantalan u ditch," tegas Hottua.
Baca Juga:
Diduga Tidak Memilki SBU, PT BMJ Dapat Proyek Rp20 M di DKI Jakarta
Padahal, ungkapnya, dalam spek e katalog, harus dipasang 5 Cm. "Hal ini yang membuat pekerjaan itu tidak maksimal sehingga ada dugaan memperkaya diri sendiri," pungkas Hottua.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, belum berhasil ditemui wartawan untuk dikonfirmasi terkait proyek. [stp]