Metrojakartanews.id | Pengerjaan kantor lurah di wilayah Jakarta Pusat menggunakan APBD DKI Jakarta TA. 2022 masih tampak amburadul. Padahal waktu pelaksanaannya telah habis kontrak.
Pantauan awak media pada proyek Kantor Lurah Utan Panjang, Kemayoran, masih banyak yang belum selesai, seperti tangga, panel IRC, kaca, keramik, pengecatan, conblock, AC dan lainnya, Selasa (13/12).
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Ketika dikonfirmasi terkait keterlambatan pengerjaan proyek, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Irsan, menyatakan akan mengenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
"Setelah selesai masa waktu kontrak akan kita hitung bobot pekerjaannya, dan bila belum selesai maka akan kita kenakan denda sesuai peraturan yang berlaku", jelas Isran kepada wartawan lewat whatsapp.
Selain Kantor Lurah Utan Panjang, dua proyek kantor lurah di Jakarta Pusat masih amburadul yaitu pembangunan Kantor Lurah Kebon Kacang dan Kantor Lurah Gelora.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Dari ketiganya, Pembangunan Kantor Lurah Gelora yang terlihat masih sangat amburadul, diperkirakan pekerjaannya baru mencapai 60 hingga 70 persen.
Disinyalir proses tender Pokja/ULP Jakpus tidak teliti dan tidak profesional menetapkan perusahaan pemenang lelang. Patut diduga ada indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Berdasarkan informasi, ketiga proyek diberikan kepada satu orang pelaksana, namun menggunakan tiga perusahaan berbeda.
Selain tiga proyek kantor lurah, pelaksanan diberikan juga proyek Rumah Dinas Lurah. Sehingga total anggaran yang diberikan kepadanya untuk empat proyek sebesar Rp22.683.595.510,00. [stp]