Metrojakartanews.id | PT PLN (Persero) terus menjalin kolaborasi dengan berbagai stakeholder di tanah air demi mendorong transisi energi. Bersama dengan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), PLN berkomitmen dalam mengimplementasikan peta jalan transisi energi mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan ada dua poin khusus terkait energi yang disepakati para pemimpin negara dalam KTT G20, yaitu mempercapat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau dan investasi yang inklusif.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Peta jalan transisi energi telah disepakati menjadi panduan untuk mencari solusi mencapai stabilitas pasar energi. Mengambil momentum KTT G20 dan Hari Listrik Nasional, hendaknya menjadi motivasi kita semua untuk mendorong transisi energi," ungkapnya secara virtual dalam agenda Indonesia National Electricity Day 2022 pada Selasa (29/11).
Lebih lanjut, Arifin berharap sektor ketenagalistrikan di Indonesia bisa segera bertransformasi untuk menyediakan energi bersih yang andal, ramah lingkungan, dan menjangkau seluruh masyarakat di tanah air.
"Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan efisiensi perlu terus didorong untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mewujudkan kemandirian energi jangka panjang," tambahnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ketua Umum MKI, Evy Haryadi mengatakan ada urgensi dalam mendiversifikasi sistem energi secara cepat untuk melakukan transisi energi. Untuk itu seluruh pihak perlu memanfaatkan sumber daya di dunia secara harmonis.
"MKI mengajak para pemangku kepentingan sektor energi untuk melakukan pendekatan _less carbon_ melalui pengembangan EBT dan sumber daya fosil secara harmonis," ungkapnya.
Ia melanjutkan, MKI akan mendorong penggunaan teknologi yang efisien dan bersih dalam mendukung pengurangan emisi karbon secara global. Selain itu, transisi energi secara global mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan masa depan energi yang lebih bersih.
"Konferensi ini dirancang untuk mendiskusikan peluang dan tantangan serta memberikan solusi untuk persoalan yang timbul dalam transisi energi," tambah Haryadi.