Metrojakartanews.id | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan apresiasi atas hadirnya dua food truck dari PLN yang berada di lokasi bencana Gempa Cianjur, Jawa Barat.
Food truck yang berfungsi sebagai dapur bergerak ini menyajikan 3.500 porsi makanan setiap harinya. Seluruh makanan ini selanjutnya disebarkan ke 8 posko BUMN yang ada di berbagai titik kepada para pengungsi.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Erick Thohir mengunjungi Posko dan Satgas BUMN pascagempa di Cianjur untuk memastikan seluruh bantuan dari perusahaan BUMN bisa cepat tersalurkan ke warga dan menjadi bagian dari masyarakat untuk bangkit dari musibah.
Dalam kunjungan, Menteri mengunjungi food truck PLN Peduli di lokasi Posko bersama BUMN. Erick Thohir memastikan Dapur Umum Posko Satgas BUMN terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Cianjur yang mengungsi akibat gempa.
“Luar biasa, bagus, (makanannya juga) masih fresh,” ujar Erick saat berbincang dengan Harry, relawan PLN di lapangan, Jumat (25/11).
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Erick juga mengapresiasi para relawan Dapur Umum Peduli Cianjur yang merupakan salah satu posko hadirnya food truck milik PLN. Dia pun menyempatkan diri untuk menyiapkan makanan untuk memberi semangat bagi para relawan yang setia menyiapkan makanan bagi para pengungsi.
Dalam koordinasi yang digelar bersama para relawan dari BUMN, Erick menekankan pentingnya soliditas BUMN dalam memberikan bantuan penanganan bencana. Selain itu, fokus bantuan juga diharapkan dapat terbangun agar bantuan dapat lebih optimal.
“Terima kasih atas kerja kerasnya, atas amanah yang dijaga. Kehadiran saya disini untuk memastikan kita bisa terdepan, kita bisa jadi satu keluarga besar, tapi kita juga memberikan solusi untuk masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya dalam kesempatan terpisah saat mendamping Presiden Joko Widodo di Cianjur, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan keberhasilan PLN dalam melakukan pemulihan sistem kelistrikan dalam waktu 36 jam. Hal ini menjadi bagian dari dasar penanganan bencana karena kelistrikan dibutuhkan khususnya di RSUD Sayang, Kantor Pemerintah, dan juga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Kami sudah berhasil menyalakan seluruh fasilitas umum, RSUD yang terpenting, dalam kurun waktu empat jam setelah kejadian. Saat ini kami pastikan 326 ribu warga Cianjur yang sempat padam listriknya karena gempa sudah kami pulihkan," ujar Darmawan.
Darmawan pun menekankan bahwa PLN siap mengerahkan semua kekuatan dan peralatan untuk mendukung upaya pemulihan pasca gempa. Termasuk di antaranya menyiapkan bantuan bagi para penyintas baik kebutuhan obat-obatan hingga pangan yang didukung dari food truck milik PLN.
Tercatat, PLN telah menyerahkan bantuan berupa 50.565 sembako, 1.586 perlengkapan seperti kasur lipat, selimut, alat makan, 1.400 paket peralatan mandi, dan obat-obatan, hingga Jumat (25/11).
Selain itu sebanyak 48 relawan termasuk yang terjun ke dapur umum, medis, dan lain-lain. Tak cuma itu, sebanyak 401 petugas gabungan kelistrikan dari UID Jabar dan UIT JBB telah dikerahkan bahkan sejak hari pertama terjadinya bencana untuk memulihkan kelistrikan di Cianjur.
Berikutnya, PLN mengerahkan 3 unit mobil ambulan dan 1 mobil rescue untuk terus bergerak dalam membantu logistik serta pemulihan pasca bencana. Untuk mendukung upaya penanganan bencana, PLN juga menyiagakan sebanyak 14 genset. [stp]