METROJAKARTANEWS.ID, Jakarta | Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu (PBB), Lambok Sihombing, menginstruksikan seluruh jajaran, mulai dari DPD, DPC, PAC, hingga ranting, untuk aktif menyerukan anti konten negatif lewat kampaye Batak Bermartabat Jaga Etika dan Moral Bermedsos.
Instruksi disampaikannya menyikapi maraknya konten tidak bermoral dengan bahasa kasar, menghujat, menyerang, dan menyakiti di media sosial (medsos).
Baca Juga:
IKEI BPD Banten Gelar Ibadah Natal 2024, Pererat Silaturahmi Perkuat Visi Misi
"Saat ini banyak konten dari saudara saudara kita yang sudah tidak menjunjung lagi etika dan cenderung memalukan," ungkap Lambok dalam keterangannya, Sabtu (21/12/2024).
Menurutnya, konten negatif seperti itu mencoreng nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Batak untuk menjaga etika dan moral dalam beraktivitas di media sosial.
PBB melihat fenomena ini sebagai isu serius yang membutuhkan perhatian semua pihak, khususnya masyarakat Batak.
Baca Juga:
Peduli Sesama, Pemuda Batak Bersatu Jakarta Pusat Bantu Korban Kebakaran Kebon Kosong
"Silahkan buat seruan, himbauan dan rame rame kita melaporkan akun akun yang buat malu. Artinya, kita harus bersatu membuat seruan dan imbauan untuk menjaga etika ber medsos. Jika ada akun-akun yang terus-menerus memalukan dengan konten tidak pantas, kita harus berani melaporkannya bersama-sama," tambahnya.
PBB juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya suku Batak, untuk bersama-sama mendukung kampanye ini dan membangun lingkungan media sosial yang lebih sehat dan bermoral.
"Batak Bermartabat Jaga Etika dan Moral Bermedsos !" pungkas Lambok usai menyerukan kampanye ini.
Hal senada disampaikan Ketua Pengurus Pusat Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila, KRT Tohom Purba.
Menurutnya, Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebhinekaan. Dan, sebagai suku terbesar ketiga, Batak memiliki peran strategis dalam berbagai sektor kehidupan bangsa.
Disebut, banyak putra-putri Batak yang berkiprah sebagai penegak hukum di kejaksaan, pengadilan, dan didominasi profesi advokat, juga di bidang politik, usaha, pemerintahan, serta aparatur sipil negara.
"Dengan kontribusi besar tersebut, sudah seharusnya suku Batak menjadi panutan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam penggunaan media sosial," tegas Tohom.
Ia menerangkan, apa yang disampaikan di medsos akan mencerminkan karakter serta nilai-nilai yang dipegang. Karena itu, penting bagi semua, khususnya masyarakat Batak, untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Hal ini, katanya, tidak hanya demi menjaga nama baik hari ini, tetapi juga demi memberikan teladan dan warisan positif bagi generasi penerus.
"Melalui sikap yang bijak dan perilaku yang terpuji, kita dapat menunjukkan bahwa suku Batak tidak hanya berkontribusi secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif, dengan menjadi contoh bagi bangsa lainnya dalam menghormati nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan tanggung jawab sosial," tandas Tohom.
[Editor : Sahala Pangaribuan]