Metrojakartanews.id | Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD diharapkan menjadi institusi pertahanan negara yang ideal dan modern.
Harapan itu diangkat pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Ground Based Air Defense Arhanud TNI AD pada Operasi TNI yang digelar di Summarecon Club Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (30/11).
Baca Juga:
Perkuat Pertahanan dan Ekonomi, KSAD Maruli Simanjuntak Sebut TNI AD Siapkan 100 Batalyon Baru
Danpussenarhanud Mayor Jenderal TNI Dr. Haris Sarjana, S.I.P., M.M., M.Tr. (Han) sebagai penggagas mengatakan melalui FGd pada Operasi TNI ini diharapkan dapat menghasilkan saran masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan postur pertahanan udara aspek darat Arhanud TNI AD yang ideal dan modern.
"Melalui postur Arhanud TNi AD yang ideal dan modern diharapkan Satuan Arhanud TNI AD dapat melaksanakan tugas pokoknya dalam melaksanakan pertahanan udara dengan tembakan darat ke udara dan menyelenggarakan perlindungan udara untuk menghancurkan, meniadakan atau mengurangi dampak segala bentuk ancaman udara." jelas Mayjen Haris.
Dalam kegiatan FGD ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, S.Sos.,M.Sc.,Ph.D, yang mengangkat tema tentang Tantangan Pertahanan Udara dan Asisten Operasi Kas Koopsudnas Marsekal Pertama Haris Haryanto.,S.I.P. yang mengangkat tema tentang strategi Sishanudnas dalam menghadapi perkembangan ancaman udara di wilayah udara kedaulatan NKRI.
Baca Juga:
KSAD Maruli Bongkar Strategi Besar TNI Terkait Pembentukan 22 Kodam Baru
Menurut Gubernur Lemhannas, ke depan Arhanud masih tetap memiliki peran signifikan dalam pertempuran modern dan terdapat peran yang masih belum dapat digantikan oleh sistem senjata kekinian, bahkan menurutnya Artileri Pertahanan Udara masih efektif digunakan untuk menangkal berbagai ancaman, baik yang berasal dari udara maupun permukaan.
Lebih lanjut dikatakannya, menghadapi tantangan pertahanan udara ke depan TNI AD harus selalu berupaya meningkatkan profesionalisme prajurit Arhanud dan memodernisasi sistem senjata. Selain itu diperlukan pula _effort_ dari tiga matra di TNI dengan strategi, kerja sama, Interoperability dan juga sinergi yang lebih apik lagi antara satuan Arhanud TNI AD dengan satuan Radar dan Rudal di TNI AL dan AU.
“Sehingga dalam tugas operasi dapat menekan kapasitas serangan dan pertahanan lawan, menghancurkan target bernilai tinggi, mendisrupsi konsentrasi lawan, dukungan untuk manuver pertempuran dan penangkal serangan lawan," tegasnya.