Sehingga Indra Rusmi, menegaskan kepada semua pihak terhadap penyelenggara jalan agar menjaga asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan untuk menjaga keseimbangan dan keadilan kepada seluruh masyarakat indonesia.
Perwakilan lainnya, Johan Imanuel juga menerangkan bahwa pemerintah harus mencari solusi atas fenomena yang di pemberitaan dikasih nama Citayam Fashion Week, misalnya membuat lapangan terbuka khusus kegiatan tersebut di lokasi Bali Baru.
Baca Juga:
Habis “Citayam Fashion Week”, Terbitlah “Cuan Thick at Runaway”
“Nah kan untuk mendukung Bali Baru maka tidak ada salahnya kegiatan tersebut diadakan di lokasi Bali Baru sehingga dapat mendukung kemajuan pariwisata Indonesia,” tambah Johan.
Sejalan dengan hal itu, Anggota Tim Advokasi Peduli Pendidikan Indonesia, Hema Anggiat M. Simanjuntak, menekankan bahwa memang betul selain pendidikan formal perlu juga kreativitas dari anak-anak di masa mengenyam pendidikan. Namun demikian Hema mengingatkan kreativitas tidak boleh melanggar peraturan (Undang-Undang, red).
“Perlu kita ingat, bahwa peraturan itu juga ada untuk mengatur, untuk mencegah terjadinya chaos dan sebagai acuan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh,”ungkapnya.
Baca Juga:
Bikin Konten Ala CFW, Camat di Payakumbuh Dipecat
Setiap aturan diterapkan pada fungsinya masing-masing sehingga ketika dilanggar akan menimbulkan masalah bagi sekitar.
Kita tidak menghalangi kreativitas anak-anak dalam berkarya, berkreativitas, namun bukan berarti kita berkompromi ketika kreativitas itu dilakukan dengan melanggar aturan, khususnya fungsi jalan.
"Sehingga solusinya ya memang memberi mereka lebih banyak ruang di tempat khusus untuk mengadakan Fashion Week yang gratis tentunya " tutup Hema. [stp]