Metrojakartanews.id | Jumlah titik banjir dan genangan air di Ibu Kota bertambah pasca diguyur hujan deras. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra, menilai penanganan banjir memang jalan di tempat gegara Gubernur Anies Baswedan terlalu sibuk mengurus stadion JIS hingga Formula E.
"Saya merasa bahwa kebijakan penanganan banjir oleh Gubernur Anies sepertinya tidak efektif. Hal ini dilihat dari permasalahan banjir yang terus berulang tiap tahunnya dan tidak ada langkah perbaikan setiap tahunnya. Seharusnya Gubernur Anies membawa perbaikan tiap tahunnya dalam penanganan banjir, namun sepertinya penanganan banjir di Jakarta masih jalan di tempat," kata Anggara saat kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga:
Jakarta Membutuhkan Anggaran Rp 600 Triliun menuju Status Kota Global
Anggara lantas menyinggung uang rakyat senilai triliunan rupiah yang sudah digunakan Pemprov DKI untuk penanganan banjir. Namun faktanya, kata dia, tidak pernah ada hasil dari upaya Anies tersebut.
"Hal ini sangat disayangkan, karena dalam 4 tahun masa jabatan, tidak sedikit uang rakyat yang dikeluarkan, jumlahnya bisa tembus triliunan rupiah untuk penanganan banjir, tapi sepertinya tidak ada hasilnya. Yang terbaru di 2021 kemarin, terkait kebijakan sumur resapan yang menelan angka hingga ratusan miliar. Selain pengerjaannya yang berantakan, pemilihan lokasinya juga tidak jelas dan seperti main-main," ucapnya.
Lebih lanjut, Anggara menyebut Anies selama ini terlalu sibuk dengan hal yang monumental dalam menangani banjir. Dia menyebut salah satunya seperti sumur resapan.
Baca Juga:
Total Rugi BUMD PT Jakpro Kemungkinan Berpotensi Tembus Rp1 Triliun
"Sepertinya Gubernur Anies hanya fokus kepada hal yang bersifat monumental, bukan kepada hal -hal yang secara teknis sudah terbukti mengatasi banjir seperti penguatan saluran air, penyediaan pompa air, atau normalisasi. Oleh karena itu, di sisa masa jabatan ini, saya minta Gubernur Anies tidak cuci tangan terkait upaya penanganan banjir di Jakarta," ujarnya.
Lebih lanjut, Anggara juga menduga Anies gagal menangani banjir di DKI Jakarta lantaran terlalu sibuk mengurus Jakarta Internasional Stadium (JIS) dan Formula E daripada banjir.
Dia mengaku kasihan jika Anies tidak bisa sama sekali menangani banjir dan sibuk mengurus sound system JIS.
"Jangan cuma JIS dan Formula E saja yang menjadi fokus utama, tapi penanganan banjir harus jadi perhatian utama. Kasihan kalau nanti hingga selesai masa jabatan tidak ada progres sama sekali terkait program penanganan banjir. Pak Gubernur Anies sebaiknya sibuk mengurus saluran air daripada mengurus sound system JIS di musim hujan ini," tuturnya.
Untuk diketahui, jumlah titik banjir dan genangan air di Ibu Kota bertambah. Saat ini, 47 RT dan 8 ruas jalan di Jakarta terendam air.
"Informasi genangan saat ini, ada 47 RT atau 0,154 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta dan 8 ruas jalan tergenang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022) malam.
Insyaf menuturkan data itu diambil hari ini per pukul 18.00 WIB. Adapun titik banjir dan genangan air terdapat di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sedangkan jalan tergenang tersebar di tiga wilayah kota Jakarta.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengatakan total ada 19 titik yang terendam air akibat hujan deras hari ini. Titik tersebut tersebar di empat kota di Jakarta dengan titik rendaman air paling banyak ditemukan di Jakarta Barat, sebanyak 12 titik.
"Total ada 19 titik," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022), pukul 15.00 WIB.
Berikut sebaran titik banjir dan genangan air di Jakarta:
1. Jakarta Barat terdapat 46 RT terdiri dari:
-Kelurahan Kapuk
Ketinggian : 40 s.d 50 cm dengan jumlah 18 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
-Kelurahan Cengkareng Timur
Ketinggian : 40 s.d 70 cm dengan jumlah 6 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
-Kelurahan Cengkareng Barat
Ketinggian : 40 cm dengan jumlah 1 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
-Kelurahan Kamal
Ketinggian : 45 cm dengan jumlah 3 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
-Kelurahan Tegal Alur
Ketinggian : 50 s.d 90 cm dengan jumlah 16 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Semongol
-Kelurahan Kembangan Utara
Ketinggian : 50 cm dengan jumlah 1 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Angke
-Kelurahan Wijaya Kusuma
Ketinggian : 40 cm dengan jumlah 1 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
2. Jakarta Pusat terdapat 1 RT terdiri dari:
-Kelurahan Cempaka Putih Barat
Ketinggian : 40 s.d 60 cm dengan jumlah 1 RT
Penyebab : Curah Hujan Tinggi
3. Jalan Tergenang ada 8 ruas terdiri dari:
-Jakarta Pusat
Ketinggian : 60 s.d 70 cm dengan jumlah 1 ruas jalan
-Jakarta Utara
Ketinggian : 40 cm dengan jumlah 2 ruas jalan
-Jakarta Barat
Ketinggian : 40 s.d 60 cm dengan jumlah 5 ruas jalan. [jat]