General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan melihat bahwa kerja sama PLN-KFC Indonesia ini adalah kemitraan yang strategis dalam mendorong transisi energi di Indonesia. Khususnya dalam perluasan EV charging system yang menjadi perhatian utama PLN.
“Sesuai dengan komiten kita di Paris Agreement, PLN akan terus menambah porsi untuk EBT. Transisi ini pada akhirnya akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kita sekarang dan anak cucu di masa depan,” sebut Doddy.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Direktur KFC Indonesia Justinus D. Juwono menyatakan kerja sama ini adalah bentuk komitmen KFC Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional dan menjaga kelestarian lingkungan. Sampai Agustus 2022 ini pihaknya menyebut telah membangun SPKLU di 10 gerai KFC.
“Keberadaan SPKLU di gerai KFC Indonesia juga merupakan upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pengisian listrik untuk kendaraan listrik. Belakangan kehadiran kendaraan listrik semakin meluas dan diyakini akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia,” jelas Justinus.
Pembangunan SPKLU di gerai KFC Indonesia menggunakan bisnis model Investor Owned Investor Operate (IO2). Dalam hal ini KFC Indonesia sebagai mitra akan menyiapkan lahan, biaya investasi dan operasional SPKLU di gerainya. Sedangkan PLN sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) akan menyediakan infrastruktur SPKLU. Dalam operasionalnya pemilik mobil listrik dapat mengisi daya di SPKLU tersebut melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hingga Juli 2022, tercatat sudah tersedia 142 unit SPKLU PLN pada 109 lokasi di 55 kota di Indonesia. Adapun rencana penambahan sampai akhir tahun 2022 akan bertambah sejumlah 110 unit SPKLU PLN yang terbentang untuk membangun peta jalan Nasional di seluruh Indonesia serta mendukung kegiatan KTT G20 di Bali. [stp]