Metrojakartanews.id | Rencana penerapan ERP atau electronic road pricing mulai dinantikan sebagai solusi mengatasi kemacetan Ibu Kota yang rutin terjadi saat jam berangkat dan pulang kantor.
Apalagi pembatasan dengan skema ganjil genap belakangan terasa kurang efektif menangani kemacetan. Ketika pandemi, ganjil genap malah menjadi aturan yang mendorong orang untuk naik angkutan umum
Baca Juga:
Penataan Kota Laguboti Terus Dilakukan Petugas Berjaga Sejak Subuh
Padahal masyarakat harusnya meminimalisir kontak langsung dengan orang lain, terlebih saat berada di transportasi massal.
Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mengatakan, saat ini rencana penerapan ERP masih dalam pembahasan.
“Sampai sekarang memang, terutama memang dari sisi IT-nya yang belum putus,” ujar Sambodo (19/1/2022).
Baca Juga:
Macet Panjang di Jalinsum di Kabupaten Asahan Hingga Perbatasan Labura, Ternyata Ini Penyebabnya!
“Misalnya jalan yang mau diterapkan ERP Sudirman-Thamrin, bentuknya kayak apa? Apakah semacam pulsa, dia lewat terus tersedot. Atau sifatnya pasca bayar, atau pra bayar. Misalkan setiap bulan, per tahun, atau dimasukkan ke pajak, itu yang masih dikerjakan,” kata dia.
Selain itu, soal penerapan ERP sampai sekarang masih berdiskusi dengan pihak terkait, apakah menggunakan OBU (On Board Unit) ditaruh di dasbor, ditaruh di pelat nomor, atau pakai teknologi RFID.
Sebelumnya, Budiyanto, pemerhati masalah transportasi, mengatakan, ERP jadi cara efektif mengurangi kemacetan dibandingkan 3 in 1 dan ganjil genap.