METROJAKARTA.WAHANANEWS.CO - Beberapa wilayah di Jakarta mengalami banjir selama tiga hari. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Ali Lubis, menyoroti ratusan pompa mobile yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ali mengaku kaget mendengar ada wilayah di Jakarta yang masih banjir sejak Rabu (29/1/2025).
Baca Juga:
Razia Kendur, Parkir Liar di Jalan Utama Cengkareng Kembali Marak
"Justru saya kaget juga dapat informasi kenapa sampai tiga hari ini masih ada wilayah seperti di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, masih mengalami banjir dan bahkan infonya juga masih ada warga yang mengungsi," ucap Ali saat dihubungi, Jumat (31/1/2025).
Ali pun menyinggung soal ratusan pompa mobile yang dimiliki oleh Pemprov DKI. Menurutnya, petugas bisa mudah mengatasi banjir dengan adanya pompa mobile tersebut.
"Padahal Pemprov Jakarta dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air (SDA) memiliki ratusan pompa mobile yang bisa langsung dikerahkan ke lokasi banjir dan petugas PJLP untuk turun langsung mengecek kenapa masih terjadi banjir," ujarnya.
Baca Juga:
Ida dan Sobirin Ditemukan Tewas di Rumahnya, Korban Tengah Hamil 7 Bulan
Ali menyebut petugas seharusnya sigap mengatasi masalah banjir. Jika ada kendala di saluran air, petugas harus bisa mengatasi.
"Jika memang ada saluran yang mampet atau ada penyebab lain kan seharusnya bisa ditangani," katanya.
Dia pun mempertanyakan kinerja dari Dinas SDA dan petugas lain yang menangani masalah banjir. "Iya, saya mempertanyakan kinerja," katanya.
Perumahan Cengkareng 3 Hari Kebanjiran
Sebelumnya, sejumlah rumah di kawasan perumahan KFT, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, masih tergenang banjir. Sebagian warga masih mengungsi di masjid Masjid An Nur, Kelurahan Cengkareng Barat.
Dilansir detikcom Jumat (31/1) siang, di lokasi terlihat beberapa rumah masih tergenang banjir. Beberapa jalan juga masih tampak tergenang banjir setinggi 70 cm atau paha orang dewasa.
Beberapa ruas jalan juga masih tergenang air banjir, terutama jalan dengan permukaan tanah yang rendah. Jalan lainnya nampak sudah kering.
Saeful dan keluarganya menjadi salah satu korban. Saeful dan keluarga harus mengungsi di masjid terdekat. Ia mengatakan barang-barang di rumahnya habis terendam air banjir.
Menurut Saeful ini adalah banjir terparah yang ia rasakan. Ia mengatakan saat Rabu (29/1) malam air masuk begitu cepat sehingga tidak sempat menyelamatkan barang barang.
"Air masuk cepat hitungan menit, boro boro nyelamatin barang, nyelamatin diri saja susah," ujar Saeful.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]