Metrojakartanews.id - Jakarta | Rekanan pelaksana pekerjaan saluran uditch di Jl. Gardu Asem, Kemayoran, Jakarta Pusat, tidak memasang papan proyek yang memuat informasi nama perusahaan, nilai anggaran, waktu pelaksanaan pekerjaan, dan lainnya.
Diduga papan proyek sengaja disembunyikan untuk menghindari pengawasan dari masyarakat dan kontrol sosial terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Salah seorang pekerja mengatakan bahwa papan proyek dipasang di awal saja. Itupun hanya difoto untuk dokumentasi.
Pemasangan Uditch pada saluran yang masih tergenang air.
"Papan proyek dulu ada di awal pekerjaan saja. Selesai difoto langsung digulung dan dibawa lagi, Pak," ungkap salah satu pekerja kepada awak media, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Pegiat anti korupsi dari Non Government Organization Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (NGO Jalak), menyebutkan bahwa pekerjaan yang tidak memasang papan dapat dikategorikan siluman.
Ironis, proyek siluman marak ditemukan di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat. Dan, diduga dipelihara oknum pejabat tertentu sehingga luput dari pengawasan konsultan pengawas yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Kampanye mengatakan, hampir semua proyek siluman diduga milik Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Adm. Jakarta Pusat.
"Salah satunya yang berlokasi di Pasar Gardu Asem yang biasa disebut warga dengan Pasar Jamblang. Tepatnya Jl. Gardu Asem Kel. Kemayoran. Proyek ini menuai banyak kritik masyarakat," Kampanye mencontohkan kepada awak media di lingkungan Kantor Wali Kota Adm. Jakarta Pusat, Senin(15/7/2024).
Informasi dari sejumlah masyarakat sekitar, proyek sempat ditolak warga sekitar. Sehingga dialihkan ke perbaikan saluran Jalan Raya Gardu Asem. "Jadi bisa dibilang Proyek Gardu Asem bak proyek siluman, tidak sesuai perencanaan," ujar Kampanye.
Penolakan diduga karena kurangnya sosialisasi dari Pemkot Jakpus, ditambah tertutupnya informasi dari pemborong kepada masyarakat.
Ketika akan dikonfirmasi, penanggung jawab proyek tidak pernah ditemukan awak media di lokasi pekerjaan.
Temuan awak media di lokasi, pemasangan Uditch pada proyek saluran Gardu Asem diduga tidak sesuai spesifikasi. Dipasang asal jadi tanpa menguras genangan air di bekas galiran terlebih dahulu.
Sebagian Uditch juga diduga produksi rumahan, tidak standar SNI. Perusahaan pelaksana juga tidak menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karena terlihat para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
Kampanye mengaku sudah melayangkan surat laporan ke wali kota, kasudin perumahan rakyat dan kawasan permukinan, serta ke Inspektur Pembantu Kota Jakpus.
"Kami mendesak Kasudin Dedi Arif Darsono segera turun gunung, tidak hanya duduk di kursi empuk terima laporan dari bawahan. Lakukan adminstrasi berjalan," tegas Kampanye.
Hal ini, jelasnya, wajib dilakuan untuk mencegah kerugian keuangan yang bersumber dari APBD DKI Jakarta.
Saat dikonfirmasi lewat whatsapp terkait pekerjaan saluran yang tidak memasang papan proyek, Dedi Arif Darsono masih belum menjawab.
[Editor : Sahala Pangaribuan]