Metrojakartanews.id | Waktu pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Beton Jl. Sunter Permai Raya Jakarta Utara Paket 2 TA. 2022 diperpanjang oleh Dinas Bina Marga Prov. DKI Jakarta.
Sebelumnya, Penyedia PT. Duta Kreasi Indah, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan hingga batas kontrak atau wanprestasi, sesuai No. SPK 2827/PN.01.02 Tanggal 30 Augustus 2022 sampai dengan 27 November 2022.
Baca Juga:
Pasar Inpres Senen Blok VI Segera Dibangun
Nilai proyek tidak diketahui masyarakat. Namun, sesuai informasi, proyek menggunakan anggaran puluhan miliar rupiah.
Ketika dikonfirmasi, Pejabat Pengawas Teknis Kegiatan (PPTK), Ricky, mengatakan bahwa terdapat perpanjangan waktu pelaksanaan kegiatan.
"Untuk area tersebut memang terdapat beberapa area /spot yang baru, dan bisa mulai kerja di Bulan November. Misalnya adanya kordinasi untuk relokasi UMKM," ujarnya kepada awak media lewat whatsapp, Kamis ( 1/12).
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Dilanjutkannya, dalam hal kehilangan waktu, dimana pelaksana belum bisa masuk ke area/spot tersebut sebenarnya cukup lama.
"Namun demikian, pemberian perpanjangan waktu yang bisa diberikan adalah sampai Desember 2022, terkait adanya batasan tahun anggaran," akunya.
Mengenai dugaan penyimpangan pemakaian puing bekas bongkaran untuk pemadatan tanah, Ricky menyarankan agar menanyakan konsultan pengawas.
"Namun, untuk lapisan pekerjaan jalan ada susunannya, mulai dari beton FS, lantai kerja, lapis agregat dan lapisan dasar limestone," ujarnya.
Ketika dikonfirmasi awak media lewat whatsapp atas dugaan penyimpangan pengerasan puing bekas bongkaran bercampur tanah, Konsultan Pengawas, Felix Andre, belum memberikan tanggapan.
Sementara, ketika diminta tanggapan, Pengamat Konstruksi, DR. Richard mengatakan bahwa setiap tahun persoalan proyek tidak selesai atau selesai tapi kualitasnya asal-asalan selalu saja ditemukan.
"Persoalannya selalu terkait lemahnya pengawasan. Untuk itu, kita berharap seperti KPA,PPTK, Konsultan Pengawas dan lainya harus bersinergi dan berkomitmen untuk melakukan pengawasan dengan betul," ujarnya di kantornya, Kamis (1/11).
Ia menegaskan, pengawasan menjadi modal penting dalam mewujudkan perencanaan yang baik, lalu realisasi di lapangan semaunya.
"Maka tidak heran jika kita temukan banyak proyek yang hancur-hancuran untuk meminimalisir persoalan itu, maka pengawasan harus diperketat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan di media ini, Penyedia Proyek Pembangunan Jalan Beton Jl. Sunter Permai Raya Paket 2 TA. 2022 dari Dinas Bina Marga Prov. DKI Jakarta gagal menyelesaikan pekerjaan atau wanprestasi.
Pantauan awak media, panjang jalan yang belum dikerjakan masih jauh dari progres, Selasa (29/11).
Kemudian, diduga menggunakan puing bongkaran jalan bercampur tanah yang ditimpa menggunakan limston.
Ketika dihubungi melalui pesan whatsapp, pelaksana proyek jalan beton, Manalu, belum memberikan komentar.
Sementara, pengawas dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Dodi, juga tidak pernah ada di lokasi proyek.
Diketahui, pekerjaan jalan beton di Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, diduga menggunakan puing bongkaran jalan bercampur tanah yang ditimpa menggunakan limston. [stp]