METROJAKARTA.WAHANANEWS.CO - Bank Sampah Nusantara (BSN), yang berada di bawah naungan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), menggelar rapat kerja (raker) untuk membahas pengelolaan sampah berkelanjutan. Raker ini berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta, pada Jumat (14/2/2025).
Acara ini dihadiri seluruh Pengurus Pusat BSN dan LPBI PBNU ini bertujuan mengevaluasi kinerja setahun terakhir serta merumuskan strategi pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Sampah di Gerbong Kereta, Cermin Buram Pengelolaan Limbah di Indonesia
Raker dibuka oleh Wakil Ketua LPBI PBNU, H Affan Assiroji dalam sambutannya ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem maritim dan agraris.
“Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan agraris. Jika ekosistem ini rusak, maka peradaban kita pun terancam. Tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban harus menjadi komitmen bersama,” kata Affan, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, Jumat (14/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa raker ini bertujuan untuk mengevaluasi pekerjaan BSN selama setahun terakhir dan membuat rencana konkret untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Baca Juga:
Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Kolaborasi Menuju Indonesia Bebas Sampah
Pertemuan ini juga membahas upaya untuk memperluas jaringan perbankan sampah kepulauan ke daerah-daerah yang khususnya berada di daerah perdesaan dan terpencil yang tidak dapat diakses.
Sekretaris LPBI PBNU Halik Rumkel menyoroti peran BSN dalam mengurangi dampak lingkungan dan membangun kepekaan masyarakat untuk merawat lingkungan.
“BSN tidak hanya mengumpulkan dan mendaur ulang sampah, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai manusia untuk melestarikan bumi,” jelasnya.