"Sejak tahun 2000 an, pada era millenium, saya merasa bersifat MERDEKA dan TIDAK karena disuruh siapapun, menuliskan dan mengerjakan hal-hal terkait Protap sehingga lengkap. Jujur, saya sama sekali tidak memiliki keberanian untuk berbohong kepada siapapun terutama kepada publik tentang aneka proses yang telah terjadi, termasuk biaya materi pribadi yang habis. Dan sebagai manusia yang percaya kepada kuasa Tuhan, saya hanya berusaha serta berupaya berprilaku sesopan dan sesantun mungkin dalam mengutarakan aneka fakta terkait yang terdokumentasi atau yang tidak terdokumentasi," katanya.
Sebagai orang suku Batak yang terdidik dalam budaya Adat Batak, masih menurut Sabar, dirinya sangat menghargai siapapun yang sangat pasif mendukung percepatan berdirinya Provinsi Tapanuli, apalagi yang proaktif.
Baca Juga:
Mendagri Ganti Kadis Dukcapil di Seluruh Daerah
Oleh karena itu, sejak tahun 2000 an, dia mengutak-atik mesin ketik hingga berubah ke komputer, berbagai tulisan tentang karya selalu tak lupa menulis ada dua motto atau Slogan dalam perjuangan.
Pertama, Anda sudah mendukung apabila tidak menghambat, bawalah dalam doa.
Kedua, agar Provinsi Tapanuli segera berdiri, berjuta kawan kurang, satu lawan terlalu banyak.
Baca Juga:
Pemekaran Wilayah di Jabar Terkendala Moratorium
Dijelaskannya, dua hal ini bagi dirinya adalah perilaku mutlak. "Saya sangat beruntung ketika saya tidak sakit hati dan benci kepada siapapun manusia ciptaan Tuhan, apalagi yang sudah mengenal Tuhan Jesus. Saya mohon maaf kepada siapa saja yang merasa terganggu, apalagi merasa rugi telah berpapasan dengan saya secara langsung atau tidak langsung, lantaran saya sangat rugi menyimpan sakit hati apalagi kebencian," tandasnya.
Pria yang dikenal selalu merendah karena berbagai peran dan perjuangannya di negeri ini menuturkan, dirinya tidak mau sakit Liver, Jantung, Paru-paru, Otak dan lainnya.
Dikatakan, sebagai pengikut Yesus Kristus, dia ingin selalu sehat jasmani, jiwani dan rohani, walaupun sangat banyak kekurangan termasuk sangat terbatasnya ilmu pengetahuan dibandingkan orang-orang yang sudah berilmu pengetahuan hebat.