Adi menambahkan pada 2023 - 2024, PLN bersiap menyambungkan sistem kelistrikan Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo dengan Sistem Kelistrikan Sulawesi Selatan. Dengan begitu, akan berdampak pada kemampuan sistem kelistrikan yang sangat andal.
Untuk pasokan daya kelistrikan di Sulawesi Utara, khususnya Gorontalo, saat ini adalah 627,32 megawatt (MW). Beban puncaknya ada di angka 425,11 MW dan cadangan daya 202,21 MW. Sehingga PLN merasa sangat siap untuk melayani kebutuhan pelanggan industri dan masyarakat umum.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Himbau Konsumen Manfaatkan Diskon Token Listrik: Beli Rp100.000, Bayarnya Cuma Rp50.000
“Kami berkomitmen dapat melayani kebutuhan pelanggan, sehingga produksi PT GSM bisa meningkat dan melayani kontrak-kontraknya,” pungkasnya.
Sejak 2020, PLN telah melakukan transformasi dengan tajuk _power beyond generation_. Transformasi ini terdiri dari 4 aspirasi yaitu green, lean, inovative dan customer focused.
Dengan aspirasi tersebut PLN berkomitmen untuk memasok segala kebutuhan daya listrik sekaligus menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Tanpa Hemat, Indonesia Tidak Akan Bisa Swasembada Energi
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining, Boyke P Abidin menjelaskan hadirnya alternatif energi dari PLN tidak hanya menunjang kebutuhan operasional tambang, tetapi juga memastikan listrik yang digunakan berasal dari sumber energi yang baik.
“Terima kasih kepada PLN, kami diberikan kesempatan untuk menjadi pelanggan. ini adalah MOU kedua yang saya tandatangani setelah sebelumnya untuk tambang emas di Banyuwangi yang dikelola PT Bumi Suksesindo (BSI),” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan energi bersih menunjang kemudahan pembiayaan. Adapun, nantinya PT GSM juga mengharapkan adanya penerbitan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC) PLN.