Lebih lanjut Reni mengatakan bahwa pihaknya langsung cek ke lokasi pada 1 Agustus. "Kami panggil Sudin Perumahan nya, itu masuk perumahan ya, dan kebetulan pada waktu itu ada pengawasnya, kami didampingi juga dari masyarakat, dari LMK, Babinsa dan beberapa pengurus RT untuk cek foto dan dari klarifikasi yang kami dapatkan," kata Reni.
"Bahwa memang mereka semua mengakui pekerjaan yang dilaksanakan itu adalah sudah sesuai dengan bukti-bukti yang mereka berikan, karena bukan hanya satu, bukan hanya dari perumahan, dari konsultan pengawasnya, dari warganya, terus kemudian dari jajaran sampingnya, dari Babinsa, dari LMK," lanjut Reni.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Permasalahannya, kami menguji terhadap ketebalan itukan karena sudah terpasang, ya tapi mereka punya pekerjaan waktu nol persen, 50 persen dan 100 persen. Terkait foto puing yang ada dalam berita adalah proses pada bulan Juni, itu pekerjaan selesai kalau tidak salah tanggal 3 Agustus 100 persennya," kata Reni.
“Ini pengakuan dari mereka ya, nanti saya tolong diklarifikasi ulang ya, itu bulan Juni itu masih tahap awal untuk pembuatan U-ditch, jadi ada puing pengerukan yang dibuang ke jalan, tapi mereka punya poto pada waktu puing itu diangkat dan kondisi sudah bersih tidak ada puing baru digelar agregat kelas A dan itu diaminkan oleh warga sekitar dan mereka punya surat pengakuan, pada waktu itu ya, bikin surat pernyataan di atas materai pada warga yang kita minta dijadikan saksi, mereka menyatakan benar itu kondisi yang terjadi, bukan hanya di satu titik, ini ada beberapa titik, itu yang kami dapatkan," pungkas Reni. [stp]