MetroJakartaNews.id | Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, pemegang Brevet Hiu Kencana dan Warga Kehormatan TNI Angkatan Laut Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung penunjukan Kol (Mar) Samson Sitohang sebagai Komandan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL.
Sekaligus mengapresiasi kepemimpinan Kol (Mar) Kresno Pratowo yang telah memimpin Denjaka pada periode 2021-2022, dan kini mendapatkan penugasan baru sebagai Wakil Komandan Lantamal VII/Kupang.
Baca Juga:
Bersama Ma'ruf Amin, Gibran Lakukan Prosesi Penyerahan Memori Jabatan
Berbagai kinerja positif Denjaka dibawah kepemimpinan Kol (Mar) Kresno Pratowo kata Bamsoet, harus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Kol (Mar) Samson Sitohang.
"Sehingga Denjaka sebagai pasukan elite penanggulangan teror aspek laut TNI AL dengan julukan Hantu Laut bisa senantiasa mewaspadai sekaligus menangani berbagai bentuk ancaman keamanan dan kedaulatan bangsa yang datang dari aspek laut. Seperti terorisme, sabotase, pembajakan, dan ancaman lain yang bersifat strategis," ujar Bamsoet usai menghadiri serah terima jabatan Komandan Denjaka TNI AL, di Mako Detasemen Jala Mangkara, Jakarta, Senin (8/8).
Turut hadir, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, Wadankormar Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, Wadan Paspampres Brigjen TNI Oni Junianto, Danpasmar Brigjen TNI Hermanto, Danbrigif Kolonel Anggoro jati, serta Danmenbanpur Kolonel Witarsa.
Baca Juga:
Resmi Jadi Presiden-Wapres RI 2024-2029, LP3BH Manokwari Ucapkan Selamat Bekerja kepada Prabowo - Gibran
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kondisi geografis sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudera, dengan perairan yang menjadi pusat jalur perdagangan laut dunia, menjadikan Indonesia sebagai center of gravity perdagangan dunia. Lebih dari 80 persen perdagangan dunia dilaksanakan melalui laut dan 40 persen diantaranya melalui perairan Indonesia.
Mustahil untuk menutup diri terhadap lalu lintas peradaban global. Hal ini menjadi kekuatan sekaligus membuka potensi ancaman.
"Kita titipkan keamanan aspek laut Indonesia kepada pasukan Denjaka, dimana kekuatan satu prajurit Denjaka seringkali disetarakan dengan 120 prajurit TNI biasa. Menandakan dahsyatnya kemampuan tempur prajurit Denjaka dengan spesialisasi anti teror, anti sabotase, anti pembajakan, serangan maritim dan misi pengumpulan intelijen, misi pencarian dan penyelamatan, serta pembongkaran bawah air," ungkap Bamsoet.