MetroJakartaNews.id | Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gokar Bambang Soesatyo menuturkan salah satu faktor fundamental dalam upaya pemulihan ekonomi nasional adalah kesadaran dan komitmen penuh dari segenap pelaku usaha, termasuk di dalamnya para pengusaha muda.
Dalam konsepsi tersebut, para pengusaha muda khususnya Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Pusat, memiliki peran sentral dan menentukan.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
"Fasilitas infrastruktur dunia usaha yang banyak tersedia di DKI Jakarta, menjadikan wilayah ibukota sebagai epicentrum kegiatan kewirausahaan. Keberhasilan HIPMI Jakarta Pusat mendorong kinerja perekonomian, tentunya menjadi faktor penting dalam mewujudkan akselerasi pemulihan perekonomian nasional," ujar Bamsoet saat menjadi pembicara utama dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Badan Pengurus Cabang HIPMI Jakarta Pusat, di Jakarta, Senin (19/9).
Hadir dalam acara, Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana dan Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Pusat Riandy Haroen.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, akselerasi pemulihan ekonomi dengan mengoptimalkan peran pengusaha muda, tentunya meniscayakan adanya pertumbuhan pengusaha muda secara signifikan.
Baca Juga:
Ketua MPR RI, Bamsoet Dorong Optimalisasi Restorative Justice
Saat ini rasio jumlah pengusaha muda terhadap populasi jumlah penduduk Indonesia masih belum optimal, baru mencapai 3,4 persen. Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia sebesar 5 persen dan Singapura sebesar 7 persen.
Kondisi ini harus menjadi pelecut untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda.
"Aspek lain yang penting kita perhatikan, bahwa tren dunia industri saat ini dipenuhi dengan digitalisasi pada hampir semua lini. Segala sesuatu yang manual, natural, dan mekanis akan digantikan dengan yang serba digital. Hikmah di balik pandemi Covid-19, sedikit banyak turut mendorong tumbuh kembang ekonomi digital, di mana pola perilaku konsumsi masyarakat mulai merasa nyaman dengan pelayanan dan transaksi yang serba cepat dan efisien," kata Bamsoet.