METROJAKARTANEWS.ID, Jakarta | Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Arifin menegaskan pihaknya sedang berkonsentrasi membenahi RW kumuh dan rumah tidak layak huni di wilayahnya.
"Tantangan kita, RW kumuh harus kita bereskan atau benahi. Kita sedang konsentrasi," ungkap Arifin saat menerima audiensi Kelompok Kerja (Pokja) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Pusat di ruang rapat Walikota Blok A Lantai 2, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Pusat Fokus Atasi Parkir Liar di Roxy Mas dan Monas
Arifin mengakui bahwa Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan RW Kumuh terbanyak. Padahal, merupakan wilayah ibukota dengan ikon utama berbagai destinasi yang selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Karenanya, lanjut Arifin, pihaknya akan berupaya dan berkonsentrasi mengatasi dan membenahi agar tidak ada lagi RW kumuh dan rumah tidak layak huni di Jakarta Pusat
Arifin yang baru menjabat wali kota sejak November 2024, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat berkolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk merenovasi / bedah rumah tidak layak huni, saat ini.
Baca Juga:
Kejagung Limpahkan Barang Bukti dan Tersangka Tom Lembong ke Kejari Jakpus
"Saat ini kita berkolaborasi membantu warga untuk merenovasi 232 rumah tidak layak huni di Johar Baru," terang Arifin.
Pengerjaannya akan dimulai 14 April 2025 dengan biaya renovasi rumah sekitar Rp60 juta per unit.
Arifin menyampaikan bahwa pihaknya akan membenahi serta menuntaskan RW kumuh dan rumah tidak layak huni dengan menggandeng semua pihak lewat CSR. Termasuk pegadaian dan Bazis.