METROJAKARTANEWS.ID, Jakarta | RW Kumuh menjadi pembahasan serius dalam diskusi saat Wali Kota Arifin menerima audiensi Kelompok Kerja (Pokja) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Pusat yang didampingi Ketua PWI DKI Jaya, Kesit Budi Handoyo bersama Sekjen Arman S dan Wakil Ketua Bidang Antar Lembaga, T B Adhi, di ruang rapat Walikota Blok A Lantai 2, Kamis (13/3/2025).
Arifin menegaskan bahwa pihaknya sedang berkonsentrasi membenahi RW kumuh dan rumah tidak layak huni di wilayahnya.
Baca Juga:
574 WBP Rutan Jakpus Dapat Remisi Idul Fitri 1446 H, 12 Orang Langsung Bebas
"Tantangan kita, RW kumuh harus kita bereskan atau benahi. Kita sedang konsentrasi," ungkap Arifin.
Diakui, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan RW Kumuh terbanyak dibanding wilayah lainnya se-DKI Jakarta. Padahal, merupakan wilayah ibukota dengan ikon utama berbagai destinasi yang selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Karenanya, lanjut Arifin, pihaknya akan berupaya dan berkonsentrasi mengatasi dan membenahi agar tidak ada lagi RW kumuh dan rumah tidak layak huni di Jakarta Pusat
Baca Juga:
Dipicu Salah Paham Antarwarga, Tawuran Pecah usai Salat Id di Jakpus
Arifin yang baru menjabat wali kota sejak November 2024, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat berkolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk merenovasi / bedah rumah tidak layak huni, saat ini.
"Saat ini kita berkolaborasi membantu warga dengan merenovasi 232 rumah tidak layak huni di Johar Baru," terang Arifin.
Pengerjaannya akan dimulai 14 April 2025 dengan biaya renovasi rumah sekitar Rp60 juta per unit.