MetroJakartaNews.id | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengajak seluruh pemerintah kota untuk bekerja sama, bersinergi, berkolaborasi memajukan perdagangan Indonesia, khususnya dalam program prioritas yang fokus pada penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas.
Hal tersebut disampaikan Zulhas saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Padang, Sumatra Barat, Senin (8/8).
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Per Desember 2024
Rakernas mengambil tema ‘Kota Kita Bangkit: Yang Maju Yang Bersinergi.'
Turut mendampingi Mendag, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Inspektur Jenderal Kemendag Didit Noordiatmoko.
“Sejalan dengan tema rakernas maka saya ingin mengajak seluruh pemerintah kota untuk bekerja sama, bersinergi, berkolaborasi memajukan perdagangan Indonesia. Pada 2022 Kementerian Perdagangan memiliki sejumlah program prioritas yang fokus pada penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas,” ujar Zulhas.
Baca Juga:
Gencarkan Program Prioritas UMKM BISA Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jawa Timur
Menurut Zulhas, beberapa peran yang dapat dilakukan pemerinta kota. Pertama stabilisasi harga bahan pokok.
Pemerintah daerah dapat terus melakukan pemantauan perkembangan harga dan stok bahan pokok di daerah secara harian.
Selain itu, mengoptimalkan peran pasar induk dan pasar rakyat dalam menjaga kelancaran distribusi dan pasokan bahan pokok. Serta, memastikan kelanjutan program pemerintah dalam stabilisasi harga minyak goreng curah.
Kedua, melakukan optimalisasi transformasi digital. Kemendag mempunyai target di tahun 2022 ini setidaknya 1000 pasar rakyat dan 1 juta pedagang/UMKM dapat terdigitalisasi.
Percepatan transformasi digital di daerah juga sangat penting untuk mendorong perluasan pasar produk lokal daerah dan mengefisiensikan rantai pasok.
“Setiap kota penting mempunyai pusat informasi keunggulan di daerahnya. Sehingga konsumen di Indonesia bahkan di dunia dapat mengeahui untuk memperpendek rantai distribusi,” imbuh Zulhas.
Ketiga, meningkatkan kolaborasi pengawasan. Upaya perlindungan konsumen dapat dilakukan dengan meningkatkan pengawasan barang dan jasa serta mendorong pelaku usaha untuk jujur dan bertanggung jawab.
Keempat, meningkatkan ekspor daerah. Saatnya Indonesia go internasional. Untuk itu, Kementerian Perdagangan menyediakan fasilitasnya dengan mempersiapkan ‘jalan tol’ melalui perjanjian dagang internasional. Salah satunya dengan Uni Emirat Arab.
“UEA merupakan hub baru untuk menembus pasar Afrika, TImur Tengah, Eropa Timur, Asia Tengah, bahkan sampai Amerika Latin. Melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) kita bisa ekspor produk Indonesia tanpa pajak. Untuk itu, perlu visi pemerintah pusat, daerah, dan pengusuha untuk bersama menyerbu pasar internasional,” jelas Mendag.
Mendag mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan. Kinerja perdagangan juga tumbuh 4,42 persen secara tahunan.
Dari sisi ekspor, surplus neraca perdagangan pada Semester I juga mencapai USD 24,89 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah, melebihi 2007 sebesar USD 20,15 Miliar. Ekspor non migas juga tumbuh 37,33 persen pada periode tersebut.
“Ini merupakan peran Pemerintah Daerah, termasuk wali kota. Oleh karena itu, saya mengapresiasi kepada para Wali Kota yang hadir pada hari ini,” ucap Mendag.
Indikator lain, lanjutnya, juga masih menunjukkan optimisme, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus berada di level 100 pada April-Juni 2022 dan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang juga tumbuh positif baik secara tahunan.
“Fakta-fakta ini tentu akan menambah optimisme kita semua bahwa Insya Allah Indonesia akan mampu menghadapi situasi sulit saat ini,” pungkas Zulhas. [stp]