MetroJakartaNews.id | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas memotivasi para pemuda Indonesia turut aktif menjadi penggerak ekonomi Indonesia, khususnya melalui platform digital.
Menurutnya, kunci sukses untuk diteladani para pemuda yaitu selalu produktif, memiliki rencana atau peta jalan (road map), dan kreatif untuk sukses dalam berusaha.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa Eks Stafsus Mendag
Hal tersebut diungkapkan Mendag Zulkifli Hasan di hadapan sejumlah pemuda dari sekitar 50 kota di Indonesia yang hadir dalam forum Youth City Changers/YCC (Kolaborasi Komunitas Muda Kota) di Padang, Sumatra Barat, pada Minggu (7/8).
Acara yang diinisiasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) itu dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Dewan Pengurus Apeksi sekaligus Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Sekretaris Jenderal Suhanto dan Inspektur Jenderal Didid Noordiatmoko.
"Hidup harus produktif agar bermakna dan menghasilkan manfaat yang bernilai. Selain itu, harus memiliki peta jalan sehingga rencana ke depan dilalui lebih mudah dilalui asal dikerjakan dengan tekun dan kerja keras. Selanjutnya, anak muda juga harus kreatif. Saya yakin, jika itu diterapkan, anak-anak muda hidupnya akan sukses," tegas Zulhas.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Zulhas melanjutkan, saat ini dunia sudah sangat terkoneksi dan hampir tanpa sekat sehingga digitalisasi menjadi bagian penting dari aktivitas perdagangan. Untuk itu, keterampilan memanfaatkan platform digital dalam berdagang menjadi salah satu hal yang harus dikuasai pemuda agar mampu berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Saatnya anak-anak muda saat ini didorong tidak hanya mengarah pasar dalam negeri, tapi harus menyerbu pasar global.
"Kementerian Perdagangan telah menyiapkan 'jalan tol' yang bisa dimanfaatkan dengan perjanjian dagang, seperti di level ASEAN dan juga dengan Uni Emirat Arab yang bisa digunakan sebagai hub ke pasar internasional yang lebih luas dengan bebas tarif. Maka, ditambah dengan kemudahan yang ditawarkan platform digital, diharapkan anak muda bisa menyerbu membawa produk Indonesia ke dunia," lanjut Mendag.
Pada 2021, nilai transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) Indonesia mencapai Rp401 triliun dan diperkirakan mencapai Rp526 triliun pada 2022. Transaksi e-commerce lintas negara oleh konsumen Indonesia juga tumbuh signifikan mencapai USD 3,36 miliar atau tumbuh 90,08 persen pada 2021.