MetroJakartaNews.id | Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut berkontribusi menjadi fondasi bagi perekonomian nasional.
Kementerian Perdagangan terus berupaya memberikan ruang dan mendorong pelaku UMKM, khususnya wirausaha muda untuk mengembangkan usahanya.
Baca Juga:
Kolaborasi Kemendag, Disdag Sumsel, YLKI Edukasi Hak Konsumen Bagi Usaha
Demikian diungkapkan Wamendag dalam gelar wicara Ngobrol Bareng Pengusaha Muda Jambi yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi di Café Rumah Kito, Jambi, Sabtu (6/8).
Turut hadir sebagai narasumber pengusaha muda Jambi Budi Setiawan.
“Kami berharap generasi muda terus maju. Pemerintah terus mengusung keberpihakan dalam mengembangkan ekosistem yang kondusif untuk UMKM, khususnya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Melalui kebijakan dan/atau peraturan, pemerintah memberikan ruang serta mendorong pengembangan UMKM dan pelaku usaha muda,” urai Wamendag dalam paparannya.
Baca Juga:
Kemendag Bakal Genjot Ekspor ke Amerika Selatan
Wamendag menambahkan, Undang-Undang Cipta Kerja dan produk turunannya merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM. Salah satu manfaatnya adalah memberikan kemudahan perizinan bagi UMKM. Dari sisi permodalan, berbagai stimulus diberikan agar UMKM mampu bertahan dan kembali bangkit.
Menurut Wamendag, UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang terus meningkat.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 65 juta unit dan memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Wamendag merinci berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun bisnis.
Pertama, penduduk dunia pada 2045 akan didominasi kelas pendapatan menengah (middle income class) yang diproyeksi sebanyak 8,1 miliar jiwa. Kelompok inilah yang berdaya beli cukup kuat sehingga menjadi segmen pasar yang potensial.
Kedua, kecerdasan artifisial (artificial intelligent/AI) dan biotech akan menjadi faktor kunci masa depan. Penguasa teknologi akan menjadi terdepan karena penggunaan AI dan biotech terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Ketiga, perdagangan internasional diperkirakan akan meningkat 3,4 persen. Hal itu berarti peluang perdagangan antarnegara tetap tumbuh.
Keempat, 66 ersen warga dunia diperkirakan melakukan mobilisasi atau perpindahan dari satu kota atau negara ke kota atau negara lainnya sehingga potensi bisnis perjalanan akan sangat besar.
“Isu perubahan iklim juga dapat dieksplorasi. Dunia sedang mencari produk yang ramah lingkungan dan aman untuk konsumen. Sebagai contoh, selain permintaan akan produk-produk organik maupun produk ramah lingkungan. Saat ini, juga tengah berkembang isu perdagangan karbon yang dapat menjadi tantangan sekaligus peluang,” tambah Wamendag.
Wamendag juga memaparkan berbagai dukungan Kementerian Perdagangan bagi UMKM. Pertama, Kemendag berkomitmen meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dengan menggelar bimbingan teknis pengembangan produk dan bimbingan teknis kewirausahaan.
Kedua, menyediakan sarana dan iklim berusaha dengan perbaikan dan digitalisasi warung. Ketiga, memperluas akses pemasaran, seperti menjalin kemitraan dengan lokapasar daring (online marketplace), ritel modern, dan perhotelan; menggelar pameran produk UMKM; dan menghelat UKM Pangan Award.
“Pemerintah berupaya menjaring produk pangan terbaik sebagai penghargaan pemerintah kepada UKM yang bergerak di bidang pangan yang telah menciptakan inovasi produk dan memperkenalkan potensi produk unggulan daerah yang berkualitas dan berdaya saing. Tahun ini, UKM Pangan Award telah diselenggarakan dan telah mencapai penjurian tahap kedua sebagai penilaian tahap akhir produk UMKM,” ungkap Wamendag. [stp]